Contoh Feature Wisata : Indahnya Istana Pagaruyung Sumatera Barat, Pengalaman Pribadiku Desember 2012





Feature Wisata
 Istana di Ranah Minang


Masih berlanjut tentang suasana berwisata saya beserta rombongan Paskibraka dan Disporabudpar Kabupaten Seluma ke Sumatera Barat sekitar akhir tahun 2012 lalu. Kali ini, setelah kami berpuaskan diri memandangi keindahan Kota Bukittinggi kami pun memilih untuk melanjutkan perjalanan dengan berkujung menuju Kota Batusangkar yang memakan waktu sekitar 1 jam dari Kota Bukittinggi. Di Kota Batusangkar kami berkunjung ke salah satu wisata yaitu Istana Pagaruyung. Yang menurut cerita sejarah minang, istana ini merupakan lokasi kediaman Raja Minangkabau sebagai pusat pemerintahan zaman dulu. Istana yang ada sekarang adalah bangunan replika karena bangunan asli telah dibakar oleh Belanda tahun 1803. Replika dibangun pada tahun 1976. Dalam perjalanannya, bangunan ini mengalami kebakaran beberapa kali. Kebakaran hebat terjadi pada tanggal 27/2-2007. Sekitar jam 19.10 WIB. Istana Pagaruyung terbakar akibat bagian atas atap (puncak gonjong) disambar petir. Bagian atap bangunan yang terbuat dari ijuk dan dinding dari bahan kayu membuat bangunan mudah terbakar. Bersama kebakaran besar ini konon musnah pula berbagai peninggalan sejarah Minangkabau yang tersimpan didalamnya.
Ketika saya mulai memasuki kawasan di gerbang Istana Pagaruyung itu, kesan pertama saya yaitu Istana Pagaruyung itu unik dan sangat sederhana. Dengan hati semakin penuh rasa penasaran karena banyak sekali pengunjung yang berdatangan, saya pun mulai bertambah semangat untuk menapakkan kaki saya melaju lebih dekat ke Istana Pagaruyung tersebut dan berpikir apa sih sebenarnya yang khas dari yang dikatakan istana namun beratapkan rumbia ini. Namun sebelum lebih dekat mendekati Istana Pagaruyung tersebut, saya disambut dulu dengan anak tangga sekitar puluhan anak tangga di bagian depan areal Istana.
           
Kini saya pun berada benar-benar berdiri di depan pintu masuk utama di bangunan Istana Pagaruyung.  Waw, saya pun kini tercengang oleh keunikan bangunan ini. Saya serasa mulai mulai berhayal dan berpikir pastinya diperlukan biaya yang tidak sedikit dan keahlian untuk membangun ukiran-ukiran penutup dinding dan atap Istana Pagaruyung. Namun sayangnya, ketika sayang ingin benar-benar ingin memuaskan hati untuk menilik suasana di dalam istana hal itu tidak terkabul. Karena pengujung hanya boleh masuk ke dalam areal Istana luar saja. Meski demikian, Kemegahannya yang luar biasa cantik walaupun hanya bisa dilihat bagian nyatanya mampu menyita semua perhatian saya.
Di kedua sisi Istana Pagaruyung ini ada dua tempat bangunan kecil yang tak kalah uniknya. Kabar-kabar yang saya dengar ketika saya bertanya dengan seorang penjual telur puyuh rebus di sekitar Istana Pagaruyung ini, beliau mengatakan ada fungsi masing-masing dari kedua bangunan yang saya tanyakan tersebut.  “ Kalau yang di depan istana itu dulunya tempat lumbung padi dan kalau yang itu tempat penyimpanan bedug uni, “ ujar si penjual tersebut sedikit menjelaskan.
Inilah tempat persinggahan saya yang terakhir sebagai menu penutup saya ketika saya berada di ranah Minang. Namun ini adalah menu yang paling megah dan keren bagi saya. Sebuah komposisi sempurna unsur tradisional dan kemegahan. Paduan apik dari sebuah istana yang penuh nilai budaya dan seni dan juga desain bangunan serta keseluruhan tempat wisata yang indahnya, subhanallah…  Apik tenan. Bagi saya, Istana yang beratap rumbia ini tak kalah keren dengan bangunan-bangunan pencakar langit. Bahkan lebih keren. Yang paling menakjubkan yaitu ukiran kayu di semua dinding istana dengan pola-pola khas Minangnya. Sungguh itu sangat luar biasa.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Mars Universitas Bengkulu (Mars Unib) Ciptaan Ronald Porla

Deskripsi Singkat Desa Penaga, Teluk Bintan, Bintan (KKN Kebangsaan 2016, By : Siti Mutmainah)

Fenomena Mahasiswa dalam Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) Kampus, Aplikasi dari Teori Transisional