Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kapuasan Kerja untuk Meningkatkan Kinerja Anggota di Kepengurusan Paduan Suara Mahasiswa Gema Rafflesia Universitas Bengkulu Periode 2014-2015

Komunikasi Organisasi
Siti Mutmainah
Ilmu Komunikasi UNIB 
A.    PENDAHULUAN

1.      Fenomena/Fakta
Paduan Suara Mahasiswa Gema Rafflesia Universitas Bengkulu (PSM-GR UNIB)  merupakan sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa di Unib dengan jumlah anggota di tahun 2014-2015 mencapai 50 anggota. Dari 50 anggota ini, yang hadir di setiap latihan rutin, setiap rapat anggota, rapat pengurus, dan setiap kegiatan paduan suara seperti mengisi acara wisuda, pengukuhan guru besar dan kegiatan lainnya di kampus sulit untuk mencapai 60 % kehadiran semua anggota.
Kebiasaan buruk yang terjadi di organisasi ini yaitu tingkat keaktifan anggota/absensi anggota. Dan ini menjadi tugas ketua umum paduan suara selaku pemimpin untuk bisa mencari jalan keluar bagaimana caranya  mengupayakan tingkat absensi anggota dapat diturunkan karena absensi dalam organisasi ini sangat merugikan, akibat terhambatnya penurunana kinerja tersebut. Contohnya, ketika paduan suara mendapat  job dari rektor untuk mengisi WISUDA. Namun ketika pengurus dan pelatih mengadakan latihan rutin untuk menghadapai kegitan tersebut, ternyata banyak anggota yang tidak hadir (absen) dan di saat hari H yang seharusnya paduan suara memiliki personel paling sedikit 20 anggota dalam setiap penampilan namun yang hadir hanyalah segelintir orang tidak kurang dari 13 orang. Akibatnya adalah ketika tampil, paduan suara ini bukan selayaknya menjadi kelompok paduan suara melainkan hanya seperti vocal grup. Dari kenyataan inilah yang membuat tingkat semangat dan kekompakan anggota menjadi menurun dan akibatnya terjadinya penurunan efisiensi dan kinerja anggota lainnya.
Melihat kenyataan tersebut, sangat diperlukan adanya perhatian tingkat kepuasan anggota dan komitmen organisasi juga perlu diperbaiki sehingga diharapannya kinerja anggota tercapai dengan baik. Hal ini bisa diartikan, bahwa kepuasan kerja dengan tingkat absensi di organisasi paduan suara  memiliki sebuah hubungan. Artinya anggota yang tinggi kepuasan kerjanya maka akan rendah tingkat absensinya dan kinerjanya di organisasi akan tinggi. Sebaliknya anggota yang rendah tingkat kepuasan akan cenderung tinggi tingkat absensinya dan kinerjanya akan rendah.
Dalam sebuah organisasi, gaya dan sikap kepemimpinan sangat dituntut untuk mampu mempengaruhi kepuasan kerja serta kinerja anggota. Tinggi rendahnya kepuasan dan kinerja tergantung dengan baik tidaknya gaya dan sikap atasan. Kepuasan kerja anggota berhubungan dengan harapan anggota terhadap atasan dan pekerjaan itu sendiri. Sedangkan kinerja adalah kekuatan dan kemampuan anggota untuk melakukan tugasnya. Jika teori ini dikaitkan dengan PSM GR UNIB adalah  jika gaya kepemimpinan ketua umum baik dan mempunyai berbagai ide kreatif atau program kerja berupa kegiatan positif untuk membuat anggotanya menjadi lebih semangat dalam melaksanakan tugas, maka anggota pun akan memiliki kepuasan dan kinerja yang baik pula, demikian juga sebaliknya.

2.      Pertanyaan

a)      Apa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan anggota?
b)      Apa pengaruh  kepuasan anggota terhadap kinerja anggota?
c)      Apa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota?



B.     URAIAN
1.      Teori Landasan

1.1  Gaya Kepemimpinan
Wahjosumidjo (1994) mengatakan bahwa perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sesuai dengan gaya kepemimpinan seseorang. Gaya tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Gaya kepemimpinan Direktif
·         Keputusan besar ditangan atasan
·         Mengharapkan bawahan mengikuti peraturan dan menyukai prosedur secara resmi
2.      Gaya kepemimpinan Konsultatif
·         Mendengarkan masukan/saran dari bawahan dalam pengambilan keputusan
·         Adanya Keramahan pemimpin dan mudah ditemui
3.      Gaya kepemimpinan Partisipatif
·         Keputusan secara bersama (atasan dan bawahan)
·         Memperlakukan bawahan secara sama dan bergaul secara informal
4.      Gaya Kepemimpinan Delegatif
·         Kegiatan banyak diserahkan ke bawahan
·         Memproitaskan prestasi bawahan semaksimal mungkin

1.2  Teori Kepemimpinan
Menurut Mulyadi an Rivai ada tiga teori kepemimpian yaitu :
·         Teori Sifat, artinya keberhasilan pemimpin itu karena sifat, karakteristik dan kemampuan yang luar biasa (kecerdasan, kepribadian dan fisik)
·         Teori Perilaku, perilaku kepemimpinan bisa dipelajari, dilatih secara tepat untuk keefektifan dalam kepemimpinan.
·         Teori Situasional, pemimpin harus memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya dan situasi sebelum menggunakan suatu gaya kepemimpinan

*      Teori Jalur Tujuan (Path Goal Theory)
Teori ini dikembangkan oleh Robert House (1971), dalam Kreitner dan Kinicki 2005 menyatakan bahwa pemimpin mendorong kinerja yang lebih tinggi dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan yang mempengaruhi bawahannya agar percaya bahwa hasil yang berharga bisa dicapai dengan usaha yang serius. Kepemimpinan yang berlaku secara universal menghasilkan tingkat kinerja dan kepuasan bawahan yang tinggi.
Teori ini menyatakan bahwa situasi yang berbeda mensyaratkan gaya kepemimpinan yang berbeda. Sehingga ini dapat mempengaruhi prestasi kerja bawahan dan kinerja bawahan. Dengan mempergunakan salah satu dari empat gaya tersebut, seorang pemimpin harus berusaha untuk mempengaruhi persepsi para bawahan dan mampu memberikan motivasi kepada mereka tentang kejelasan-kejelasan tugasnya, pencapaian tujuan, kepuasan kerja dan pelaksanaan efektif

1.3  Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan sikap positif terhadap pekerjaan pada diri  seseorang. Biasanya orang akan merasa puas atas kerja yang telah atau sedang dijalankan, apabila apa yang dikerjakan dianggap telah memenuhi harapan, sesuai dengan tujuannya bekerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja : pekerjaan itu sendiri, atasan, teman sekerja, promosi, upah. Kepuasan anggota di dalam paduan suara ditunjukkan dengan tinggginya partisipasi dan tingkat kehadiran disetiap kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut.
Untuk meningkatkan kepuasan anggota paduan suara, ketua umum bersama pengurus melakukan beberapa kegiatan seperti : pemberian penghargaan berupa sertifikat kepada anggota yang terbaik dan aktif, penghargaan setiap jenis suara (alto, sopran, tenor, bass) terbaik, perayaan ulang tahun anggota, menjenguk anggota yang berduka maupun bersuka cita, outbond, have fun (jalan-jalan bersama), dan acara menonton bersama.

1.4  Kinerja Anggota
Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai anggota dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan organisasi dalam upaya mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Dengan kinerja, organisasi dapat mengetahui sejauhmana keberhasilan dan kegagalan anggota dalam menjalankan amanah yang diterima.
Kinerja anggota dalam organisasi paduan suara yaitu dilihat dari sebarapa serius, komitmen dan aktif partisipasi anggota dalam aktifititas di paduan suara. Seberapa sering mereka mengikuti latihan, mengikuti/mengisi acara, rapat bersama, membayar uang kas, dan aturan dalam SOP.
Ketika anggota dapat melakukan kinerjanya secara bersama-sama dengan baik, dalam organisasi paduan suara ada namanya makan kue bersama (syukuran). Namun ketika ada anggota yang kinerjanya kurang baik maka ketua umum bersama pengurus akan menegur  dan jika tidak dihiraukan maka akan berlanjut dengan surat peringatan sebanyak dua kali, akan dijenguk oleh pengurus dan jika masih tidak dihiraukan maka anggota akan berakhir dengan pemecatan.

1.5  Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Fauzan Baihaiki (2010) di Universitas Diponegoro dalam sebuah skipsi berjudul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening ( Studi Pada PT Yudhistira Ghalia Indonesia Area Yogyakarta ) menghasilkan keputusan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan, komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasa kerja karyawan, komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

2.      Alur Pikir
Ketika seorang pemimpin dapat memanfaatkan gaya kepemimpinan dengan baik untuk mengerjakan segala aktifitasnya bersama bawahan atau anggota lainnya, maka hasilnya yaitu anggota akan merasakan kepuasan kerja sehingga ini mempengaruhi kinerja anggota dalam organisasi.

3.      Analisis

*      Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan anggota
Hubungan antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja anggota berdasarkan teori path-goal yaitu pengaruh perilaku pemimpin terhadap kepuasan karyawan tergantung pada aspek situasi, termasuk karakteristik pekerjaan dan karakteristik karyawan. Artinya melalui pengarahan, perhatian yang diberikan pemimpin terhadap kepentingan anggotanya dalam konsep pekerjaan organisasi itu diharapkan akan bisa membangun suasana kebersamaan dan komunikasi aktif atasan-bawahan.
Jika diaplikasikan dalam organisasi UKM Paduan Suara Mahasiswa (UKM PSM), Semakin tinggi dan kuat gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh Ketua Umum PSM GR UNIB dalam membentuk karakter  Ketua Umum sebagai pemimpin maka semakin tinggi juga kepuasan kerja anggota. Contohnya,  di Organisasi Paduan Suara ada namanya “Menjenguk”. Menjenguk ini bukan hanya untuk teman-teman yang sakit, tetapi juga untuk teman-teman yang malas mengikuti kegiatan paduan suara seperti latihan rutin per minggu yaitu dengan cara mendatangi rumah/kosan anggota PSM. Dalam “Menjenguk”, ketua umum menggunakan gaya berkomunikasi yang santun dan persuasif untuk mendekati anggota paduan suara secara informal dalam rangka mencari informasi kenapa anggota jarang mengikuti latihan paduan suara. Hal ini dilakukan dengan harapan secara tidak langsung anggota akan merasa dirinya diperhatikan oleh pengurus paduan suara dan akhirnya bisa membujuk anggota kembali untuk mengikuti latihan rutin dan tujuan lainnya juga guna meningkatkan kepuasan dari anggota.
Contoh selanjutnya yaitu adanya agenda rapat bersama (pengurus dan anggota PSM). Artinya, Ketua Umum mengundang semua anggota paduan suara untuk mengikuti rapat bersama dalam rangka mengambil keputusan. Hal ini dilakukan supaya anggota merasa mereka bukan hanya duduk diam mengikuti keputusan yang hanya diputuskan oleh Ketua Umum bersama pengurus lainnya, melainkan ternnyata kontribusi argumen anggota juga sangat dibutuhkan demi terwujudnya keputusan bersama tanpa ada yang merasa dirugikan.
Contoh lainnya untuk memumbuhkan kepuasan anggota yaitu dengan dibuatnya program kerja kepengurusan seperti pemberian penghargaan kepada anggota terbaik dan teraktif, mengunjungi anggota yang berduka cita maupun bersuka cita, perayaan ulang tahun anggota, kegiatan outond, dan nobar (nonton bareng).
Ini merupakan beberapa contoh upaya Ketua Umum Paduan Suara Mahasiswa Gema Rafflesia Unib bersama pengurus dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat supaya dapat memuaskan bawahannya, sehingga anggota menjadi lebih semangat dan bergiat diri (kinerja anggota) mengikuti kegiatan paduan suara dalam usaha untuk meningkatkan prestasi dan mewujudkan tujuan bersama dalam memajukan organisasi paduan suara.Kesimpulannya adalah kepuasan kerja anggota dan gaya kepemimpinan merupakan elemen terpenting yang mempengaruhi efektivitas keseluruhan organisasi.
 (Gaya kepemimpinan      ---->Kepuasaan Anggota)

*      Pengaruh  kepuasan anggota terhadap kinerja anggota
Kepuasan kerja menjadi hal penting karena dapat mempengaruhi kinerja anggota . Seseorang yang memiliki kepuasan yang tinggi akan memandang pekerjaanya dalam organiasi sebagai hal yang menyenangkan sehingga tingkat kinerjanya anggota tinggi. Berbeda dengan anggota yang memiliki kepuasan kerja rendah, ia akan melihat pekerjaannya sebagai hal yang menjemukan dan membosankan sehingga anggota tersebut bekerja dalam keadaan terpaksa sehingga tingkat kinerja anggota rendah.
Kepuasan kerja anggota PSM berasal dari bagaimana Ketua Umum dalam mengaplikasikan gaya kepemimpinannya memimpin organisasi PSM dan bisa merangkul anggota dengan  memperhatikan seluruh anggotanya tanpa pandang bulu. Ketika anggota merasa  puas karena mendapatkan yang terbaik (sesuai keinginananya dalam PSM), maka itu juga akan membuat anggota menjadi giat dalam kinerjanya yaitu untuk memberikan yang terbaik bagi PSM. Seperti, anggota menjadi rajin latihan rutin per minggu.
Melalui gaya kepemimpinan ketua umum dengan melakukan upaya untuk meningkatkan kepuasan anggota melalui beberapa program kerja yang positif, maka harapannya itu akan membuat anggota juga bersemangat positif dalam melakukan kinerjanya dengan baik di organisasi. Contoh efek kepuasan anggota terhadap kinerja anggota yaitu seperti setelah melakukan kegiatan outbond, awalnya sesama anggota yang tidak akrab akhirnya menjadi lebih akrab. Hal ini pun akan berdampak positif kepada sesama anggota ketika melaksanakan tugas dari pelatih paduan suara seperti mengartikan not balok. Sesama anggota bisa saling kerjasama dan saling membantu. Coba bayangkan jika sesama anggota tidak saling akrab dan acuh. Maka mereka yang tidak bisa mengartikan not balok akan lebih memilih diam dan takut untuk meminta bantuan. Dan mereka yang bisa mengartikan not balok juga bersikap diam.

(Gaya Kepemimpinan     ---->   Kepuasaan Anggota      ---->Kinerja Anggota)


-->
*      Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota
Pemimpin yang terdapat pada organisasi harus memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan bawahannya, yaitu anggota yang terdapat di organisasi yang bersangkutan, sehingga dapat menunjukkan kepada bawahannya untuk bergerak, bergiat, berdaya upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Akan tetapi hanya mengerahkan seluruh pegawai saja tidak cukup, sehingga perlu adanya suatu dorongan agar para anggotanya mempunyai minat yang besar terhadap pekerjaanya. Atas dasar inilah selama perhatian pemimpin diarahkan kepada bawahannya, maka kinerja pegawainya akan tinggi.
Semua anggota organisasi menginginkan gaya kepemimpinan yang sesuai keinginan dari anggota itu sendiri, sehingga pengaruhnya adalah langsung terhadap kinerja. Ketepatan gaya kepemimpinan dengan keinginan sebagaian besar anggota dapat secara langsung mempengaruhi kinerja anggota itu sendiri secara langsung. Berbagai dampak positif dapat timbul apabila pimpinan dapat menjadi panutan bagi semua anggotanya. Sehingga anggota akan bekerja lebih baik dan dampak yang ditimbulkan adalah kinerja dari anggota dapat terwujud.
Bentuk upaya peningkatan kinerja anggota PSM yang sekarang ini dilakukan oleh ketua umum bersama pengurus berorientasi secara universal bersistem kekeluargaan untuk membangun kepercayaan dan memberikan inspirasi. Hal ini diwujudkan dengan dilaksanakannya  program kerja berupa Workshop Motivasi dan Diskusi/Sarasehan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk membangkitkan semangat anggota untuk aktif di organisasi paduan suara, berkomitmen dalam organisasi, meningkatkan kualitas dalam berpaduan suara, meningkatkan kerjasama dan kepercayaan, dan  menumbuhkan karakter anggota serta membangkitkan kinerja anggota. Sesuai dengan Teori Path Goal yaitu kepemimpinan yang secara universal akan menghasilkan tingkat kinerja dan kepuasan bawahan yang tinggi
(Gaya Kepemimpinan----> Kinerja Anggota)
Jadi, secara umum dapat disimpukan bahwa, ketika pemimpin mampu mengaplikasikan gaya kepemimpinannya dengan baik memalui kegiatan-kegiatan positif untuk anggota dengan membangun rasa kekeluargaan, motivasi dan kerjasama, maka seiring waktu kepuasaan anggota akan mengalir. Kepuasaan anggota inipun akan berpengaruh terhadap kinerja anggota dalam organisasi seperti, anggota menjadi lebih aktif dalam latihan dan mengikuti aturan yang ada di dalam Standar Operasional Prosedur organisasi.

C.    PENUTUP

1.      Hal-hal Positif/Negatif
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin harus bisa dimanfaatkan sebaik dan dilaksanakan semaksimal mungkin untuk bisa mempengaruhi kepuasaan anggota dalam meningkatkan kinerja anggota di organisasi. Dan ketika seorang pemimpin belum mampu memaksimalkan gaya kepemimpinannya dalam organisasi maka hal yang akan terjadi yaitu anggota merasa kurang percaya dengan pemimpin. Akibatnya, kepuasan dan komitmen anggota dalam organisasi pun akan rendah dan kinerja anggota juga akan minim terlaksana.
2.      Alternatif Solusi
Solusinya yaitu perlu diadakannya evaluasi kerja dalam sebuah organisasi guna untuk mengetahui sejauh mana gaya kepemimpian seorang  pemimpin dalam mempengaruhi anggotanya. Evaluasi itu sangat penting karena berhasil atau gagalnya sebuah organisasi adalah bergantung pada kualitas pemimpinnya, baru setelah itu bergantung ada anggotanya.

D.    DAFTAR PUSTAKA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Mars Universitas Bengkulu (Mars Unib) Ciptaan Ronald Porla

Contoh Kasus Teori Presentasi Diri (Teori Dramaturgi Goffman) dalam Kehidupan Sehari-hari

Deskripsi Singkat Desa Penaga, Teluk Bintan, Bintan (KKN Kebangsaan 2016, By : Siti Mutmainah)