Ibnu Labib, Seorang Local Genius yang Sangat Menginspirasi




‘SOSOK LOCAL GENIUS’
“AULA PENDIDIKAN ISLAM DESA PURBOSARI, SELUMA”
‘(IBNU LABIB)’


Seorang pemuda perantau yang berjiwa mulia dan berakhlak karimah, itulah sosok Ibnu Labib. Beliau adalah sosok pemuda yang berlatar belakang seorang santri pesantren dari Pulau Jawa yang kini mentransferkan ilmunya di tanah Sumatera, tepatnya di Desa Purbosari.
            Beliau dilahirkan di Kebumen, 31 Maret 1977. Beliau dilahirkan bukan dari keluarga yang mapan namun berasal dari keluarga yang serba berkecukupan. Semua itu tidak menutup langkah beliau untuk mencari kehidupan yang lebih baik yaitu dengan merantau sendiri ke Bengkulu, Desa Purbosari. Sesampai di Desa Purbosari, beliau menumpang di rumah orang yang tidak dihuni lagi.Dan dengan seiring bergulirnya waktu, beliau pun dipertemukan dengan jodoh beliau di Desa Purbosari,yang akhirnya menikah sekitar tahun 2004. Dan sekarang beliau pun telah dikaruniai seorang putra dan seorang putri.
            Awal beliau di desa ini, beliau melihat dan memperhatikan keadaan anak-anak yang terlantar dibidang agama. Lalu, beliau pun berpikir dan mencoba mencari solusi untuk bisa membantu anak-anak supaya tidak lagi terlantar dalam pengetahuan dibidang agama. Dengan petunjuk Yang Maha Kuasa, beliau diberi ide untuk membuka tempat belajar mengaji sore gratis di tempat beliau tinggal, meskipun dengan semua yang serba kekurangan ala kadarnya.Beliau  memberi nama tempat belajar mengajinya dengan sebutan API, yang artinya yaitu AULA PENDIDIKAN ISLAM. Nama API Pun sampai sekarang tidak pernah terjadi pergantian nama meski sudah berjalan selama 12 tahun.
            Sekitar awal tahun 2001, beliau mulai mengajari mengaji anak-anak sekitar 10 orang. Dengan hati yang ikhlas dan berharap ridho Allah SWT dengan apa yang beliau lakukan saat itu, lambat laun respon masyarakat pun positif dengan apa yang beliau lakukan tersebut. Sehingga anak-anak yang meminta belajar mengaji di tempat beliau pun semakin bertambah. Namun dengan bertambahnya anak-anak yang ingin belajar di tempat beliau tinggal, seiring pula tempat belajar  yang juga semakin sempit.
            Dengan rembukan yang dilakukan oleh orang tua yang anak-anaknya belajar mengaji di tempat beliau, maka untuk menangani supaya tempat belajar terlihat nyaman, didirikanlah tempat belajar sampai 2 kali pergantian tempat. Namun, kini sudah didirikan kembali sebuah gedung belajar permanen yang diresmikan pada tahun 2011 yang mempunyai 1 ruang kantor dan 3 ruang kelas yang terletak di depan rumah beliau sendiri.Selain itu,yang awalnya beliau mengajari anak-anak mengaji sendiri,kini beliau pun telah dibantu oleh 8 pengajar lainnya. Dan beliau sendiri kini menjadi seorang pengasuh API dan sekaligus sebagai pengajar juga. Dan yang awalnya, pada tahun 2001 beliau mengajar anak-anak 10 orang, kini beliau pun kebanjiran anak-anak yang ingin belajar yang berminat untuk belajar mengaji. Hingga yang tercatat tahun ini, anak-anak yang belajar di lembaga pendidikan islam API sekitar 130-an anak.
            Untuk pembagian kelas belajar, di gedung API terdapat 3 kelas yang dimanfaatkan untuk belajar selama 6 hari dalam seminggu. Yang mana dalam 6 hari itu, setiap harinya belajar dimulai dari pukul 15.00 s.d. 18.00. Di API terdapat 6 tingkat kelas yaitu dimulai dari kelas persiapan A, kelas persiapan B, kelas persiapan C, kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Materi pembelajaran yang diajarkan di API dimulai dari belajar mengaji awal melalui mengaji Iqra’, belajar tajwid,dan hapalan ayat-ayat pendek.Untuk anak-anak yang sudah katam alquran, di API setiap tahunnya diadakan semacam wisuda. Yang semakin menarik, saat acara wisuda tersebut, API mengahadirkan penceramah-penceramah terkemuka untuk bisa memberikan pembelajaran karakter tambahan untuk anak-anak santrinya.
            Beliau mengaku, beliau sangat bahagia dengan apa yang dijalaninya selama ini. Susah senang selalu beliau serahkan pada Allah SWT. Harapan beliau kedepan, beliau ingin lokal-lokal untuk belajar segera terpenuhi. Supaya proses pembelajaran pun bisa berjalan dengan lancar dan sesuai apa yang diharapkn bersama, semakin maju dan berkualitas.

“Tulisanku saat semester 1”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Mars Universitas Bengkulu (Mars Unib) Ciptaan Ronald Porla

Deskripsi Singkat Desa Penaga, Teluk Bintan, Bintan (KKN Kebangsaan 2016, By : Siti Mutmainah)

Fenomena Mahasiswa dalam Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) Kampus, Aplikasi dari Teori Transisional